Kamis, 06 November 2008

Think likes riich people

Orang kaya, dan orang awam dan kelas menengah memiliki cara berpikir berbeda. Kadang-kadang bahkan bertolak belakang 180 derajat. Orang yang berbakat kaya selalu belajar berpikir dan bertindak seperti layaknya orang kaya. Ketika orang miskin, awam, dan kelas menengah bekerja keras untuk memperjuangkan kenaikan gaji, calon-calon orang kaya bekerja keras membangun mindset sebagai orang kaya, investor dan pemilik asset.
Orang awam dan kelas menengah selalu berpikir apalagi yang mampu untuk dibeli, sedangkan orang-orang berbakat kaya lebih sering berpikir tentang produk apa yang bisa dijual. Orang awam dan kelas menengah selalu berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan sendiri, sedangkan orang-orang berbakat kaya lebih sering memikirkan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Bahkan mereka mencoba menciptakan kebutuhan bagi orang lain. Bukankah dalam dunia serba iklan ini, kebutuhan bisa direkayasa?
Membenahi cara berpikr adalah langkah utama dan pertama. Sebab cara berpikir akan mempengaruhi persepsi, cara bertindak, dan cara mengambil keputusan.

Tidak ada komentar: